Ada dua jenis alat pengukur curah hujan, tipe manual dan tipe otomatis perekam. Kita akan membahas satu per satu ya alat pengukur curah hujan dan cara kerjanya. Tipe observatorium adalah alat penakar hujan manual yang menggunakan gelas ukur untuk mengukur curah hujan.
Alat ini banyak digunakan di Indonesia dan menjadi alat standar. Sebuah ombrometer observatorium, data yang didapatkan bisa mewakili luas area datar sampai radius 5 km. Jika air hujan yang tertampung dan diukur kurang dari 0,25 mm, maka itu tidak dianggap sebagai air hujan.
Bisa jadi itu embun yang tertampung di dalam ombremeter. Cara kerja alat otomatis ini cukup mudah. Saat air hujan terukur setinggi 10 mm, maka siphon di dalam alat akan mengeluarkan air dari tabung penampungan dengan cepat dan otomatis. Dalam wadah penampungan pada alat tipe Hellman ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan jarum pena penunjuk. Jarum ini secara mekanis membuat garis pada sebuah kertas pias posisi dari tinggi air hujan yang ditampung.
Alat Penakar Hujan Manual. Alat penakar hujan manual adalah alat penakar hujan standar dimana pencatatan data curah hujan berlangsung secara manual tidak otomatis.
Alat ini dibuat berupa tabung dalam bentuk bulat memanjang arah vertikal dengan diamater tertentu. Diameter dan ketinggian bidang penangkap air hujan dari permukaan tanah bervariasi, tapi ukuran standar yang digunakan adalah diameter 20 cm dan ketinggian 79 cm dari permukaan tanah. Hujan yang tertampung dalam tabung selanjutnya diukur volumenya, tetapi jika curah hujan melebihi kapasitas tabung, maka data curah hujan tidak akan tercatat. Alat Penakar Hujan Otomatis. Alat penakar hujan otomatis adalah alat penakar hujan dengan mekanisme pencatatan curah hujan otomatis mencatat sendiri untuk data hujan yang diperoleh selama periode waktu tertentu.
Hujan Lemah , yaitu hujan dengan curah hujan 0. Hujan Sedang , yaitu hujan dengan curah hujan 0. Hujan Deras , yaitu hujan dengan curah hujan 0. Proses Terjadinya Hujan Proses terjadinya hujan merupakan siklus yang berputar sepanjang waktu. Proses terbentuknya hujan adalah sebagai berikut: Seluruh wilayah pada permukaan perairan bumi seperti sungai, danau, laut akan menguap ke udara karena panas matahari. Uap air kemudian naik terus ke atas kemudian menyatu dengan udara. Suhu udara yang semakin tinggi akan membuat uap air itu melakukan kondensasi atau menjadi embun, yang menghasilkan titik-titik air yang berbentuk kecil.
Suhu yang semakin tinggi membuat butiran uap yang menjadi embun tersebut semakin banyak jumlahnya, yang kemudian berkumpul membentuk awan. Perbedaanya terletak pada komponen bejana dan perangkat ukurnya diciptakan secara khusus. Alat Penakar hujan otomatis diantaranya:. Penakar hujan otomatis yang lainnya yakni tipe bendix yang sekilas terlihat laksana tiang bendera tetapi ini adalah salah satu penakar hujan otomatis yang teknik kerjanya lumayan simple. Prinsip kerjanya sederhana, yaitu:.
Jenis perangkat penakar hujan ini terdiri dari corong penangkap air hujan yang ditempatkan dia atas ember penampung air yang terletak di atas timbangan yang dilengkapi dengan perangkat pencatat otomatis.
Penakar hujan tipe optical mempunyai sensor untuk menciduk curah hujan sehigga disebut pun sebagai optical sensor. Penakar hujan ini bekerja dengan sensor lokal sebab baru terekam saat hujan tentang sensor yang terpasang. Cara kerja dari penakar hujan tipe optical merupakan:.
0コメント